Konsili Vatikan II adalah konsili ekumenis ke-21 dalam sejarah Gereja Katolik yang berlangsung dari 1962 hingga 1965.
- *Tujuan*: Konsili ini bertujuan untuk memperbarui Gereja Katolik secara spiritual dengan cara kembali ke sumber Tradisi Suci yang lama, baik yang tertulis maupun yang lisan, serta untuk menjawab tantangan zaman modern.
- *Pembukaan*: Konsili dibuka pada 11 Oktober 1962 oleh Paus Yohanes XXIII di Basilika Santo Petrus, Vatikan.
- *Sesi*: Konsili berlangsung dalam empat sesi tahunan dari 1962 hingga 1965, dipimpin oleh dua paus: Paus Yohanes XXIII dan Paus Paulus VI (Krn Yohanes XXIII wafat thn 1963).
- *Dokumen*: Konsili Vatikan II menghasilkan 16 dokumen, terdiri dari:
- 4 Konstitusi: tentang Liturgi, tentang Gereja, tentang Wahyu Ilahi, dan tentang Gereja dalam Dunia Modern.
- 9 Dekrit: tentang Upaya-Upaya komunikasi sosial, tentang Gereja-Gereja Timur Katolik, tentang Ekumenisme, dan lain-lain.
- 3 Pernyataan: tentang Kebebasan Beragama, tentang Hubungan Gereja dengan Agama-agama Non-Kristen, dan lain-lain.
- *Dampak*: Konsili Vatikan II membawa perubahan besar dalam kehidupan Gereja Katolik, termasuk reformasi liturgi, dialog dengan denominasi Kristen lainnya, dan hubungan yang lebih baik dengan agama-agama lain.
- *Kritik dan Kontroversi*: Kritik datang dari kaum tradisionalis yang menganggap bahwa Konsili telah menjauhkan Gereja dari prinsip-prinsip penting iman Katolik (Sebelum Konsili Vatikan II)
Salah satu hasilnya adalah Dei Verbum yaitu Konstitusi Dogmatis tentang Wahyu Ilahi yang dikeluarkan oleh Konsili Vatikan II pada 18 November 1965. Dokumen ini membahas tentang wahyu ilahi, inspirasi dan interpretasi Kitab Suci, serta hubungan antara Tradisi Suci dan Kitab Suci.
*Kandungan Utama Dei Verbum:*
- *Wahyu Ilahi*: Dei Verbum menjelaskan bahwa wahyu ilahi adalah tindakan Allah yang mengungkapkan diri-Nya kepada manusia melalui kata-kata dan perbuatan.
- *Inspirasi Kitab Suci*: Dokumen ini menegaskan bahwa Kitab Suci diilhami oleh Roh Kudus dan merupakan sumber kebenaran ilahi.
- *Interpretasi Kitab Suci*: Dei Verbum menekankan pentingnya interpretasi Kitab Suci yang tepat, dengan memperhatikan konteks historis, budaya, dan tradisi Gereja.
- *Tradisi Suci dan Kitab Suci*: Dokumen ini menjelaskan bahwa Tradisi Suci dan Kitab Suci memiliki hubungan yang erat dan saling melengkapi dalam menyampaikan wahyu ilahi.
Dei Verbum menjadi pedoman penting bagi Gereja Katolik dalam memahami wahyu ilahi dan Kitab Suci, serta menjadi landasan bagi pengembangan teologi dan pastoral Gereja.
No comments:
Post a Comment
Do U have another idea ?
LET'S SHARE 2 US.