Senin Pekan Biasa XXV
PF S. Yanuarius, Uskup dan Martir
Warna Liturgi: Hijau
Bacaan I: Ams 3:27-34
Mazmur Tanggapan: Mzm 15:2-3a.3bc-4abc.5
Bait Pengantar Injil: Mat 5:16
Bacaan Injil: Luk 8:16-18
Bacaan I
Ams 3:27-34
Orang yang sesat adalah hujatan bagi Tuhan.
Bacaan dari Kitab Amsal:
Anakku, janganlah menahan kebaikan
terhadap orang yang berhak menerimanya,
padahal engkau mampu melakukannya.
Janganlah engkau berkata kepada sesamamu,
"Pergilah dan kembalilah, esok akan kuberi,"
sedangkan yang dia minta ada padamu.
Janganlah merencanakan kejahatan terhadap sesamamu,
sedangkan ia tanpa curiga tinggal bersamamu.
Janganlah bertengkar secara semena-mena
dengan seseorang yang tidak berbuat jahat terhadapmu.
Janganlah iri hati kepada orang yang melakukan kelaliman,
dan janganlah memilih satu pun dari cara hidupnya.
Sebab orang yang sesat adalah kekejian bagi Tuhan,
tetapi dengan orang jujur Tuhan bergaul erat.
Kutuk Tuhan ada di dalam rumah orang jahat,
tetapi tempat kediaman orang benar diberkati-Nya.
Berhadapan dengan pencemooh, Tuhan pun mencemoohkan,
tetapi orang yang rendah hati dikasihani-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Tanggapan
Mzm 15:2-3a.3bc-4abc.5
R:1b
Tuhan, siapa boleh diam di gunung-Mu yang kudus?
*Yaitu orang yang berlaku tidak bercela,
yang melakukan apa yang adil
dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya,
*Yang tidak berbuat jahat terhadap teman,
dan tidak menimpakan cela kepada tetangganya
yang memandang hina orang-orang tercela
tetapi menjunjung tinggi orang-orang yang takwa,
yang berpegang pada sumpah, walaupun rugi.
*Yang tidak meminjamkan uang dengan makan riba
dan tidak menerima suap melawan orang tak bersalah.
Siapa yang berlaku demikian
tidak akan goyah selama-lamanya.
Bait Pengantar Injil
Mat 5:16
Hendaknya cahayamu bersinar di depan orang,
agar mereka melihat perbuatanmu yang baik,
dan memuji Bapamu yang di surga.
Bacaan Injil
Luk 8:16-18
Pelita ditempatkan di atas kaki dian,
supaya semua orang yang masuk dapat melihat cahayanya
Inilah Injil Suci menurut Lukas:
Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya,
"Tidak ada orang yang menyalakan pelita
lalu menutupinya dengan tempayan
atau menempatkannya di bawah tempat tidur;
tetapi ia menempatkannya di atas kaki dian,
supaya semua orang yang masuk ke dalam rumah dapat melihat cahayanya.
Sebab tiada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan,
dan tiada suatu rahasia yang tidak akan diketahui dan diumumkan.
Karena itu perhatikanlah cara kalian mendengar.
Karena barangsiapa sudah punya akan diberi,
tetapi barangsiapa tidak punya,
apa pun yang dianggap ada padanya akan diambil."
Demikianlah sabda Tuhan.
_Janganlah_ bertengkar secara semena-mena ...
tetapi _barangsiapa tidak punya,_
_apa pun yang dianggap ada padanya akan diambil._
Saya tertarik kisah *Santo Yanuarius* yang lahir di Napoli, Italia, seorang Uskup Beneventum, Italia Selatan, di masa penganiayaan terhadap orang Kristen di bawah pemerintahan Kaisar Diokletianus.
Saya terkesan bagaimana *Santo Yanuarius* bersama teman-temannya yang dihukum penguasa, tidak dimangsa oleh binatang buas yang kelaparan. Bahkan binatang-binatang buas yang kelaparan itu takut menyentuh tubuh mereka. Sehingga mereka di hukum penggal kepala. Darah *santo Yanuarius* tertampung di suatu tempat dan disimpan. Mereka mati terbunuh pada tahun 305 di Pozzuoli. Kemudian pada tahun 1491, jenazah Uskup *Santo Yanuarius* dimakamkan di dalam katedral di Napoli. *Santo Yanuarius* dihormati sebagai pelindung kota Napoli.
Iman saya terbangun saat membaca bahwa darah *Santo Yanuarius* yang tersimpan di dalam katedral Napoli akan mencair setiap tahun pada tanggal 19 September, yang menjadi tanggal pestanya. _(Umumnya darah akan tetap membeku setelah meninggal)_
Sampai dengan saat ini, belum ada suatu pembuktian ilmiah yang dapat menjelaskan hal itu. Saya seperti umat kota Napoli, percaya bahwa kejadian itu merupakan sebuah mujizat dari Allah.
Bilamana kebenaran dikatakan mulutku
Bilamana baik terhadap umatMu
No comments:
Post a Comment
Do U have another idea ?
LET'S SHARE 2 US.