Friday, October 6, 2017

Bacaan Liturgi 06 Oktober 2017 Jumat Pekan Biasa XXVI PF S. Bruno, Imam. Ajakan Untuk Bertobat.

PERTOBATAN adalah karakteristik dari keseluruhan hidup,

  bukan tindakan sesaat

*Sinclair Ferguson*



 *Ajakan Untuk Bertobat*

YESUS berkeliling ke kota Khorazim, Betsaida dan Kapernaum; banyak mukjizat yang telah dikerjakanNya bagi penduduk kota-kota tersebut.

Walaupun mereka telah menyaksikan karya Yesus, namun hati mereka tidak tergerak sedikitpun untuk percaya kepadaNya dan bertobat. Yesus sungguh amat kecewa terhadap sikap mereka.

Tuhan sungguh mengasihi kita, Ia menghendaki agar manusia memperoleh keselamatan sehingga dapat hidup berbahagia bersamaNya untuk selamanya.

Dengan tak jemu-jemu Ia mengajak manusia untuk bertobat. Segala cara diupayakanNya untuk mendapatkan kembali umatNya yang tersesat.

Lewat berbagai sarana seperti homili romo, teguran teman dan anggota keluarga, peristiwa kehidupan yang kita alami, termasuk sabdaNya pada hari ini, Ia menyapa dan mengajak kita semua agar kembali kepadaNya.

Binalah relasi yang akrab denganNya agar kita peka terhadap teguranNya. Jangan menutup diri terhadap tawaranNya untuk bertobat, melainkan dengan rendah hati mau memeriksa batin kita untuk menyadari betapa banyak kesalahan dan dosa yang telah kita lakukan lewat pikiran, perkataan maupun perbuatan kita.

Berjuanglah terus menerus untuk mengubah sikap kita dan memperbaharui hidup kita agar berkenan di hadapanNya.

Tinggalkan semua hal yang menyimpang dari ajaranNya dan berbalik arah untuk menjejakkan langkah kehidupan kita di jalan yang ditunjukkanNya.

#


Bacaan Liturgi 06 Oktober 2017

Jumat Pekan Biasa XXVI
PF S. Bruno, Imam


Bacaan Pertama

Bar 1:15-22
Kami telah berdosa terhadap Tuhan dan tidak taat.


Pembacaan dari Kitab Barukh:

Katakanlah begini:
pada hari ini menjadi nyata keadilan ada pada Tuhan, Allah kita,
sedangkan kejahatan pada kami, sebagaimana halnya sekarang ini,
yaitu pada orang-orang Yehuda dan penduduk Yerusalem,
pada sekalian raja kami, para pemimpin, para imam dan nabi
serta pada nenek moyang kami.
Memang kami telah berdosa kepada Tuhan.
Kami tidak taat kepada-Nya
dan tidak mendengarkan suara Tuhan, Allah kami,
untuk mengikuti segala ketetapan Tuhan
yang telah ditaruh-Nya di hadapan kami.

Semenjak Tuhan membawa nenek moyang kami keluar dari negeri Mesir
sampai dengan hari ini
kami tidak taat kepada Tuhan, Allah kami.
Sebaliknya, Tuhan telah kami alpakan
karena kami tidak mendengarkan suara-Nya.
Dari sebab itu melekatlah kepada kami semua bencana dan laknat
yang telah diperintahkan Tuhan kepada Musa, hamba-Nya,
waktu nenek moyang kami dibawa-Nya keluar dari negeri Mesir
untuk dianugerahi suatu tanah yang berlimpah susu dan madunya,
sebagaimana halnya sekarang ini.


Tetapi kami tidak mendengarkan suara Tuhan, Allah kami,
sesuai dengan sabda para nabi yang telah diutus Tuhan kepada kami.
Bahkan kami telah berbakti kepada allah lain,
masing-masing menurut angan-angan hati jahatnya,
dan kami melakukan apa yang durjana dalam pandangan Tuhan,
Allah kami.

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur
Mzm 79:1-5.8-9
R:9ac
Demi kemuliaan nama-Mu, ya Tuhan, bebaskanlah kami.


*Ya Allah, bangsa-bangsa lain telah masuk ke tanah milik-Mu,
menajiskan bait kudus-Mu,
dan membuat Yerusalem menjadi timbunan puing.
Mereka memberikan mayat hamba-hamba-Mu
kepada burung-burung di udara untuk dimakan;
daging orang-orang yang Kaukasihi
mereka berikan kepada binatang-binatang liar di bumi.

*Mereka menumpahkan darah orang-orang itu seperti air
sekeliling Yerusalem, dan tidak ada yang menguburkan.
Kami menjadi celaan tetangga,
olok-olok dan cemooh orang sekitar.
Berapa lama lagi, ya Tuhan, Engkau murka terus-menerus?
Berapa lama lagi cemburu-Mu berkobar-kobar seperti api?

*Janganlah perhitungkan kepada kami
kesalahan nenek moyang!
Kiranya rahmat-Mu segera menyongsong kami,
sebab sudah sangat lemahlah kami.

*Demi kemuliaan nama-Mu,
tolonglah kami, ya Allah penyelamat!
Lepaskanlah kami, dan ampunilah dosa kami
oleh karena nama-Mu!

Bait Pengantar Injil
Mzm 95:8ab
Hari ini dengarkanlah suara Tuhan,
dan janganlah bertegar hati.


Bacaan Injil
Luk 10:13-16
Barangsiapa menolak Aku, ia menolak Dia yang mengutus Aku.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Sekali peristiwa
Yesus bersabda, "Celakalah engkau Khorazim!
Celakalah engkau Betsaida!
Sebab seandainya di Tirus dan Sidon
terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengahmu,
sudah lama mereka bertobat dan berkabung.
Maka pada waktu penghakiman,
tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan
daripada tanggunganmu.

Dan engkau, Kapernaum,
apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit?
Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati.

Barangsiapa mendengarkan kalian, ia mendengarkan Daku;
dan barangsiapa menolak kalian, ia menolak Aku;
dan barangsiapa menolak Aku, ia menolak Dia yang mengutus Aku."

Demikianlah Injil Tuhan.

#


Mutiara Iman

*KEADILAN ADA PADA TUHAN*

6 Oktober 2017


_"KEADILAN ada pada TUHAN, ALLAH kita, sedangkan malu muka pada kami"_
(Bar 1:15)


Lectio
Bar 1:15-22; Mzm 79:1-2,3-5,8-9; Luk 10:13-16

Setelah bebas dari penjara karena menjadi pengedar Narkoba, hidup Petrus menjadi lebih teratur. Suatu siang, dia diajak Andreas, ketua lingkungan untuk makan siang. Setibanya di restauran, Petrus berkata :
"Pak, boleh saya memesan makan siang saya untuk dibungkus saja?"


Mendengar pertanyaan itu Andreas berkata :
"Lho kenapa? Nanti kamu makan apa?"
Petrus menjawab :
"Pak Andreas, hidup lama saya penuh dengan dosa, di mana saya membuat masa depan anak-anak menjadi suram karena BARANG HARAM yang saya jual. Sebagai bentuk PERTOBATAN, maka setiap hari saya hanya makan pagi saja, lalu makan siang dan malam saya bungkus dan berikan kepada seorang nenek yang sudah tidak bisa bekerja dan memerlukan makanan. Saya hanya bisa BERDOA semoga TUHAN melihat perTOBATan saya dan memberikan KERAHIMAN-Nya."


Mendengar itu Andreas pun terharu, dan berkata :
"Wah saya sangat terharu. Kalau begitu, makan siang saya juga dibungkus saja dan titip untuk diberikan ke Nenek atau orang lain yang membutuhkan. Terima kasih Petrus, TUHAN sudah mengasihimu."

Barukh berkata :
"Katakanlah sebagai berikut; KEADILAN ada pada TUHAN, Allah kita, sedangkan malu muka pada kami... Memang kami telah BERDOSA kepada TUHAN."

BERTOBAT adalah jalan untuk menghadapi KEADILAN TUHAN.

Oratio
Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. Amin

Missio
_Marilah kita hidup dalam PERTOBATAN dan BERBALIK kepada ALLAH, Sang KEADILAN dan KEBENARAN._


*Have a Blessed First Friday.*

Mutiara-Iman.org

#


SabdaNya Jumat  06 - 10 - 17

Barukh  1:15 -22                 

 Luk 10:13-16

Shalom,
Ketika mengutus para muridNya untuk mewartakan Injil, Kristus sudah mengingatkan bahwa mereka akan menghadapi berbagai penolakan. Mereka diminta untuk tidak terpancing emosinya ketika menghadapi hal itu, karena sesungguhnya orang2 yg menolak pewartaan mereka,secara tidak langsung telah menolak Kristus dan itu berarti juga telah menolak Bapa yg mengutus Kristus.

Menolak untuk menerima Firman Tuhan atau menolak untuk berubah megikuti ajaran2 Kristus, mengandung konsekwensi yg sangat serius. Kristus sendiri mengatakan, celakalah para penduduk di kota Khorazim, Betsaida dan Kapernaum. Di kota2 tsb Kristus sendiri telah membuat banyak mujizat supaya mereka sadar bahwa Dialah Mesias yg sudah di nubuatkan para nabi, sehingga mau percaya dan taat. Tetapi mereka hanya bersorak gembira dan mengagumi mujizat2 yg dibuatNya, tanpa mau percaya akan ajaran2Nya.
Kristus membandingkan penduduk di 3 kota tsb dg penduduk kota Tirus dan Sidon, kota2 yg penduduknya bukan orang Yahudi dan dianggap oleh orang2 Yahudi sebagai bangsa kafir, bangsa yg tidak mengenal Allah. 


Kalau saja Kristus melakukan mujizat2 yg sama di kota2 tsb, niscaya seluruh penduduknya akan mau bertobat.
Dg menyatakan demikian, Kristus ingin menyampaikan bahwa kesombongan rohani sering kali menjadi penghalang utama bagi kita untuk mau bertobat. 


Orang yg mengakui diri sebagai orang yg lemah, orang yg sering berdosa, akan lebih mudah untuk sungguh2 bertobat dari pada mereka yg merasa sudah mengenal Tuhan, sudah tahu apa yg dikehendaki Tuhan, tetapi sebenarnya tidak melakukannya.

Barukh mengingatkan bangsa Israel bahwa hanya karena kasih dan kuasa Allah mereka dapat dibebaskan dari perbudakan yg mengerikan di Mesir dan malahan sampai memiliki / menempati Tanah Terjanji. Nenek moyang mereka berhasil menyeberangi  Laut Teberau untuk keluar dari Mesir dan 40 tahun kemudian, mereka kembali berhasil menyeberangi sungai Yordan untuk dapat mencapai Tanah Terjanji. 
Mereka berhasil memiliki Tanah Terjanji yg indah dan subur, padahal tanah itu bukan warisan nenek moyang mereka dan mereka sebelumnya tidak pernah tahu daerah itu.


Tetapi sejak keluar dari Mesir, Israel juga terus membangkang terhadap Allah. Berulang kali mereka mengalami mujizat2 yg mencengangkan sehingga mereka bersorak sorai kegirangan, tetapi hanya sesaat setelah itu mereka kembali tidak mau taat kepada Yahwe. Karena itulah bangsa ini telah mengalami hal2 yg buruk, sampai kembali harus menjadi budak2 bangsa kafir dinegeri mereka. 'tetapi setiap orang dari kami mengikuti hatinya yg menyimpang, melayani dewa2 palsu dan melakukan apa yg tidak berkenan kepada Tuhan Allah kami' (Barukh 1: 22). Jadi sebenarnya hal ini bukanlah kutukan dari Tuhan tetapi konsekwensi dari pilihan yg mereka buat sendiri.

Bagaimana dg diri kita saat ini?
Praktis setiap hari Allah membuat mujizat2 kasihNya didalam hidup kita. Ada yg mampu kita sadari, tetapi lebih banyak lagi yg kita anggap sebagai sesuatu yg memang seharusnya terjadi (take it for granted).
Kadang kita begitu terharu dan terpesona melihat kasih dan kuasa Allah bekerja pada diri kita, tetapi apakah semuanya itu membuat kita sungguh lebih percaya dan taat kepadaNya? 
Apakah dg menyadari mujizat2 Allah didalam hidup kita, membuat kita lebih mau mencintai sesama tanpa memilih dan memilah, mau mengampuni semua orang yg bersalah seperti Tuhan yg tidak pernah gagal mengampuni kita dan mau melayani dg penuh semangat dan gembira karena Tuhan masih memberi kesempatan dan melayakkan kita bekerja diladangNya? 


Jangan sampai kita menjadi orang yg keras kepala dan tegar tengkuk seperti bangsa Israel sehingga harus mengalami masa2 yg sangat pahit akibat pilihan hidupnya.
Jangan sampai kita membiarkan kesombongan diri membuat diri kita seperti orang2 di Kapernaum, Khorazim dan Betsaida yg merasa sudah mengenal Allah, sudah hidup baik tetapi sebenarnya masih menyembah banyak berhala2 didalam hati dan pikiran kita, masih begitu sering melakukan apa yg sebenarnya kita tahu sebagai hal yg tidak berkenan dihadapan Allah.


Marilah kita terus saling mengingatkan dan menguatkan, selagi Tuhan masih memberi kesempatan untuk bertobat dan ikut bekerja dikebun anggurNya.
Gbu all n hv a blessed Friday.

#


Friday, 6th OCTOBER
St Bruno, priest

Luke 10:13-16

"Woe to you, Chorazin! woe to you, Beth-saida! for if the mighty works done in you had been done in Tyre and Sidon, they would have repented long ago, sitting in sackcloth and ashes. But it shall be more tolerable in the judgement for Tyre and Sidon than for you. And you, Caperna-um, will you be exalted to heaven? You shall be brought down to Hades."

It is hard to hear these words from You, Our Merciful Lord. It doesn't quite sound like You. I understand that it is not You who want to condemn them; it was them who didn't want to be saved. It wasn't You, Lord, who didn't knock at their door; it was them who didn't open. You want to save everyone but some stubborn sinners refuse to be saved. 


As St Augustine put it: 'God who created you without you, will not save you without you.' These people were free to accept You, and freely decided to reject You.

It's not sin but the obstinacy of sin that condemns people. It is the insanity of remaining in our sin and not wanting to make amends. This insanity could be named 'insinnity': the obstinacy of remaining in our sins. Our mission, in order to save souls, is to encourage those sinners to keep trying to fight against their sins and to atone for them. We are all sinners. The only difference is that some sinners keep fighting and some others have given up. Discouragement is the devil's great speciality. The enemy spends his energy trying to convince us to give up: 'You will never get rid of these sins' he suggests in your ear, 'This is too hard for you', 'There is no point in going to Confession: you will need to confess the same sin again in no time…' Sound familiar?

A medical doctor was giving a lesson to his students. They entered a ward crowded with patients and he asked: 'Which one of these do you think should receive attention first? Who do you think is worse?' After they had given their different opinions, he gave the right answer: 'Do you see that man with flies on his face? If he has given up shooing the flies away, it's because he has given up on himself.' We have this mission among our friends and relatives today, to assist those sinners who have given up and encourage them.

Mary, my Mother - their Mother - Refuge of sinners, 'help me to help them'.

#

No comments:

Post a Comment

Do U have another idea ?


LET'S SHARE 2 US.