*Menjaga Perkataan*
RAJA Herodes sangat terpukau pada keluwesan putri Herodias dalam membawakan tariannya. Ia begitu bersukacita sehingga kehilangan kendali atas lidahnya, dan berakibat pada kematian Yohanes Pembaptis.
Sebagai mahluk sosial, kita membutuhkan interaksi dengan orang lain.
Di dalam berelasi dengan sesama, kita dituntut untuk selalu bersikap waspada dalam berkata-kata.
Karena sekali saja perkataan terlepas dari mulut kita, kita tidak dapat menariknya kembali.
Setiap perkataan akan memiliki dampak di dalam kehidupan kita.
Banyak masalah terjadi akibat ketidakmampuan kita dalam mengendalikan lidah.
Bila kita tidak berhati-hati, maka perkataan kita dapat membuahkan petaka baik bagi orang lain maupun bagi diri sendiri.
Sadari bahwa setiap kata yang terucap dari mulut kita berasal dari dalam hati.
Perkataan adalah cerminan hati kita.
Oleh sebab itu, marilah kita menjaga kemurnian hati dengan selalu menyiraminya dengan Sabda Tuhan dan membina relasi yang erat denganNya.
Mohon bimbinganNya, agar setiap perkataan kita hanya berasal daripadaNya, sehingga akan membawa berkat bagi sesama.
#
Bacaan Liturgi 03 Februari 2017
Jumat Pekan Biasa IV
PF S. Ansgarius, Uskup
PF S. Blasius, Uskup dan Martir
Bacaan Pertama
Ibr 13:1-8
Yesus Kristus tetap sama,
baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya.
Pembacaan dari Surat Kepada Orang Ibrani:
Saudara-saudara, peliharalah kasih persaudaraan!
Jangan kamu enggan memberi tumpangan kepada orang,
sebab dengan berbuat demikian
beberapa orang - tanpa menyadarinya -
telah menjamu malaikat-malaikat.
Ingatlah akan orang-orang hukuman,
karena kamu sendiri pun adalah orang-orang hukuman.
Ingatlah akan orang-orang yang diperlakukan sewenang-wenang,
karena kamu sendiri masih hidup di dunia ini.
Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan,
dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur,
sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.
Janganlah kamu menjadi hamba uang,
tetapi cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu.
Karena Allah telah berfirman,
"Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau,
dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."
Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata,
"Tuhan adalah Penolongku. Aku tidak akan takut.
Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?"
Ingatlah akan pemimpin-pemimpinmu,
yang telah menyampaikan sabda Allah kepadamu.
Perhatikanlah akhir hidup mereka, dan contohlah iman mereka.
Yesus Kristus tetap sama,
baik kemarin, hari ini, maupun selama-lamanya.
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur
Mzm 27:1.3.5.8b-9abc
R:1a
Tuhanlah terang dan keselamatanku.
*Tuhan adalah terang dan keselamatanku,
kepada siapakah aku harus takut?
Tuhan adalah benteng hidupku,
terhadap siapakah aku harus gentar?
*Sekalipun tentara berkemah mengepung aku,
tidak takutlah hatiku;
sekalipun pecah perang melawan aku,
dalam hal ini pun aku tetap percaya.
*Sebab di kala ada bahaya,
Tuhan melindungi aku dalam pondok-Nya;
Ia menyembunyikan aku dalam persembunyian di kemah-Nya,
Ia mengangkat aku ke atas gunung batu.
*Wajah-Mu kucari, ya Tuhan,
maka janganlah menyembunyikan wajah-Mu dari padaku,
janganlah menolak hamba-Mu ini dengan murka.
Engkaulah pertolonganku, ya Allah penyelamatku,
janganlah membuang aku.
Bait Pengantar Injil
Luk 8:15
Berbahagialah orang yang menyimpan sabda Allah
dalam hati yang baik dan tulus ikhlas,
dan menghasilkan buah berkat ketabahannya.
Bacaan Injil
Mrk 6:14-29
Yohanes yang sudah kupenggal kepalanya,
kini bangkit lagi.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:
Pada waktu itu Raja Herodes mendengar tentang Yesus,
sebab nama-Nya memang sudah terkenal, dan orang mengatakan,
"Yohanes Pembaptis sudah bangkit dari antara orang mati,
dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam Dia."
Yang lain mengatakan, "Dia itu Elia!"
Yang lain lagi mengatakan,
"Dia itu seorang nabi sama seperti nabi-nabi yang dahulu."
Waktu Herodes mendengar hal itu, ia berkata,
"Bukan, dia itu Yohanes yang sudah kupenggal kepalanya,
dan kini bangkit lagi."
Memang Herodeslah yang menyuruh orang menangkap Yohanes
dan membelenggunya di penjara
berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya,
karena Herodes telah mengambilnya sebagai isteri.
Karena Yohanes pernah menegur Herodes,
"Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!"
Karena kata-kata itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes
dan bermaksud untuk membunuh dia, tetapi tidak dapat,
sebab Herodes segan akan Yohanes
karena ia tahu, bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci,
jadi ia melindunginya.
Tetapi setiap kali mendengar Yohanes,
hati Herodes selalu terombang-ambing,
namun ia merasa senang juga mendengarkan dia.
Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodias,
ketika Herodes - pada hari ulang tahunnya -
mengadakan perjamuan untuk pembesar,
para perwira dan orang-orang terkemuka di Galilea.
Pada waktu itu puteri Herodias tampil lalu menari,
dan ia menyukakan hati Herodes dan tamu-tamunya.
Maka Raja berkata kepada gadis itu,
"Minta dari padaku apa saja yang kauingini,
maka akan kuberikan kepadamu!"
Lalu Herodes bersumpah kepadanya,
"Apa saja yang kauminta akan kuberikan kepadamu,
sekalipun itu setengah dari kerajaanku!"
Anak itu pergi dan menanyakan ibunya,
"Apa yang harus kuminta?"
Jawab ibunya, "Kepala Yohanes Pembaptis!"
Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta,
"Aku mau, supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku
kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam!"
Maka sangat sedihlah hati raja!
Tetapi karena sumpahnya
dan karena segan terhadap tamu-tamunya,
ia tidak mau menolaknya.
Raja segera menyuruh seorang pengawal
dengan perintah supaya mengambil kepala Yohanes.
Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara.
Ia membawa kepala itu di sebuah talam
dan memberikannya kepada gadis itu,
dan gadis itu memberikannya pula kepada ibunya.
Ketika murid-murid Yohanes mendengar hal itu
mereka datang dan mengambil mayatnya,
lalu membaringkannya dalam kuburan.
Demikianlah Injil Tuhan.
No comments:
Post a Comment
Do U have another idea ?
LET'S SHARE 2 US.