*Penolakan*
INJIL hari ini mengisahkan penolakan penduduk Nazaret terhadap pewartaan Yesus. Mereka menyangsikan ajaranNya karena mereka mengenal Yesus, yang hanya anak seorang tukang kayu.
Kerap kita juga mengalami hal serupa. Saran, nasihat dan pelayanan kita diremehkan dan dipandang sebelah mata. Kita dianggap tidak kompeten dan kurang layak karena mereka hanya melihat latar belakang kita: bukan lulusan sarjana, berasal dari keluarga broken home, penampilan kurang menarik dsb.
Dan terasa lebih menyakitkan lagi bila penolakan justru datang dari sahabat, kerabat bahkan pasangan, yang seharusnya memberikan dukungan kepada kita.
Memang manusia mempunyai kecenderungan untuk menilai seseorang dari status sosial, latar belakang pendidikan, penampilan.
Namun demikian, janganlah kita patah semangat, hanya duduk tepekur dan meratapi nasib.
Sebagai murid Kristus, penolakan yang kita alami, hendaknya tidak menghentikan langkah kita untuk tetap berkarya dan melayani sesama.
Sadari bahwa lewat berbagai macam ujian dan penderitaan, karakter kita dibentuk sehingga kita bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik, tegar, sabar, beriman teguh dan selalu mengandalkan Tuhan.
Marilah kita meneladani Yesus, untuk tetap setia dan bersemangat dalam menebarkan kasih dan kebaikan kepada siapa saja walau banyak menemui hambatan dan rintangan.
#
Bacaan Liturgi.
01 Februari 2017
Rabu Pekan Biasa IV
Bacaan Pertama
Ibr 12:4-7.11-15
Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya.
Pembacaan dari Surat Kepada Orang Ibrani:
Saudara-saudara,
dalam pergumulanmu melawan dosa
kamu belum sampai mencucurkan darah.
Janganlah kamu lupa akan nasihat
yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak:
"Hai anakku, janganlah meremehkan didikan Tuhan,
dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan oleh-Nya;
karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya,
dan menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak."
Jika kamu menerima hajaran,
maka di situ Allah memperlakukan kamu seperti anak.
Di manakah ada anak yang tidak dihajar oleh ayahnya?
Memang tiap-tiap hajaran, pada waktu diberikan,
tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita.
Namun kemudian ia menghasilkan buah kebenaran
yang dilatih olehnya.
Sebab itu kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah.
Dan luruskanlah jalan bagi kakimu,
sehingga yang pincang jangan terpelecok, tetapi menjadi sembuh.
Berusahalah hidup damai dengan semua orang,
dan kejarlah kekudusan,
sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan.
Jagalah supaya jangan ada seorang pun menjauhkan diri
dari kasih karunia Allah,
agar jangan tumbuh akar yang pahit
yang menimbulkan kerusuhan dan mencemarkan banyak orang.
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur
Mzm 103:1-2.13-14.17-18a
R:17
Kekal abadilah kasih setia Tuhan
atas orang yang takwa.
*Pujilah Tuhan, hai hatiku!
Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku!
Pujilah Tuhan, hai jiwaku,
janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!
*Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya,
demikian Tuhan sayang kepada orang-orang yang takwa.
Sebab Dia sendiri tahu dari apa kita dibuat.
Dia sadar bahwa kita ini debu.
*Tetapi kekal abadilah kasih setia Tuhan
atas orang-orang yang takwa kepada-Nya,
sebagaimana kekal abadilah kebaikan-Nya,
asal saja mereka tetap berpegang pada perjanjian-Nya.
Bait Pengantar Injil
Yoh 10:27
Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan.
Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku.
Bacaan Injil
Mrk 6:1-6
Seorang nabi dihormati di mana-mana
kecuali di tempat asalnya sendiri.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:
Pada suatu ketika, Yesus tiba kembali di tempat asal-Nya,
sedang murid-murid-Nya mengikuti Dia.
Pada hari Sabat Yesus mengajar di rumah ibadat,
dan jemaat yang besar takjub ketika mendengar Dia.
Mereka berkata,
"Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?
Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya?
Dan mujizat-mujizat yang demikian,
bagaimanakah dapat diadakan oleh tangan-Nya?
Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria?
Bukankah Ia saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon?
Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?"
Lalu mereka kecewa dan menolak Dia.
Maka Yesus berkata kepada mereka,
"Seorang nabi dihormati di mana-mana
kecuali di tempat asalnya sendiri,
di antara kaum keluarganya dan di rumahnya."
Maka Yesus tidak mengadakan satu mujizat pun di sana,
kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit
dengan meletakkan tangan-Nya atas mereka.
Lalu Yesus berjalan keliling dari desa ke desa sambil mengajar.
Demikianlah Injil Tuhan.
No comments:
Post a Comment
Do U have another idea ?
LET'S SHARE 2 US.