Monday, February 15, 2016

Tiga Renhar. 15 Pebruari 2016. Mutiara Iman. "MELAKUKAN UNTUK SAUDARA-KU YANG PALING HINA" "She does that for Christ." SabdaNya. "Kebiasaan"

Mutiara Iman

MELAKUKAN UNTUK SAUDARA-KU YANG PALING HINA
15 Pebruari 2016

"Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku"
(Mat 25:40)

Lectio:
Im19:1-2,11-18;
Mzm 19:8,9,10,15;
Mat 25:31-46.

Sejak pindah ke Jakarta, Martin selalu bangun pagi, menyiapkan makanan di tempat kos, lalu pergi ke Gereja, dan lanjut berangkat kerja.

Sejak hari ke-3, ia selalu membuat 3 porsi makanan, 1 untuknya dan 2 lagi untuk seorang ibu dan anaknya yang tinggal tidak jauh dari tempat kosnya.

"Bu, silakan ini, ada nasi goreng. Nanti tempatnya saya ambil lagi nanti malam." begitulah yang dilakukan Martin setiap hari.

Suatu saat, Martin terkena sakit panas, tapi terpikirkan olehnya ibu dan anak itu.

Lalu ia membeli makanan, dan sambil membawa payung karena sedang hujan, Martin mendatanginya, tetapi ibu dan anak itu telah pergi.

"Ini bapak yang selalu memberi makanan ya? Ini ada surat dari ibu dan anaknya." sahut penjual minuman.

Lalu Martin membaca surat itu dan berkata:
"Pak Martin, sudah 3 tahun saya dan anak saya hidup dalam kegelapan dan tanpa harapan.
Tetapi 1 tahun ini, saya sangat bersemangat karena kami seperti bertemu dengan Tuhan Yesus yang setiap hari memberikan kami makanan.
Sekarang hidup saya penuh harapan untuk membesarkan anak saya. Terima kasih."

Raja itu berkata :
"Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku."

Dengan menolong saudara kita, kita telah mengasihi Tuhan.

Oratio:
Ya Tuhan, bukalah mata kami agar mampu mengenal-Mu. Amin

Missio:
Marilah kita melakukan karya kerahiman dengan membantu sesama yang menderita. 

Have a Blessed Monday.

*

Mon 15th Feb.       
Mt 25:31-46.

"When the Son of man comes in his glory, ...
He will say to those at his right hand, 'Come, O blessed of my Father, inherit the kingdom prepared for you from the foundation of the world;
for I was hungry and you gave me food, I was thirsty and you gave me drink, I was a stranger and you welcomed me, I was naked and you clothed me, I was sick and you visited me, I was in prison and you came to me ...
Truly, I say to you, as you did it to one of the least of these my brethren, you did it to me.'"

Lent is a time for charity. And charity is something we should pray about.

When you talk to Jesus about your family members, your friends... you discover things that you can do for them.

If we don't pray for them, we spend our lives missing opportunities to practise charity with people that need us.

I can imagine You, Lord, smiling when You told your followers about the Last Day, thinking of the millions of billions of acts of charity that people would do for Your sake until the end of time.

One day Bl Teresa of Calcutta was interviewed for a TV programme.
Before the interview, as an introduction, they recorded her performing some tasks and caring for some lepers.
The wounds left by leprosy can be very repulsive in the  nal stages.
But Bl Teresa was washing the leper with the same affection that a mother uses with her baby.

The reporter, unable to restrain her repugnance, said aloud: 'I wouldn't do that for a million dollars!'

Bl Teresa looked at her peacefully and answered: 'Neither would I!'
Because she didn't do that for any other reason than for Christ.
She knew that every time she did something for a sick person, she was doing it to Christ because she was doing it for Christ.

Jesus: I imagine Your look and the expression on Your face when I meet You at the end of my life and You see all that I did for others. Then You will smile at me and Your lovely voice will say, in front of all the angels and my Mother:
'Come, O blessed of my Father...'
Holy Mary, our Hope, Help of Christians, pray for us that we may grow in Charity during this Lent.

*

SabdaNya.
Senin 15 - 02 - 16.

Im 19:1-2,11-18.    
Mat 25 :31-46.

Shalom,
Yahwe berbicara kepd Musa: Jadilah kudus krn Aku,Yahwe , Allahmu adlh kudus. Kasihilah sesama spt dirimu sendiri
(Im 19:2, 18b).
Kita akan menjadi kudus kl dpt mencintai sesama spt diri sendiri.

Mencintai diri sendiri secara praktis dpt dirumuskan dg kata2:
- jangan melakukan kepd org lain apa yg tdk kita inginkan org lain perbuat terhadap kita.
- lakukanlah sgl yg baik kepd org lain spt kita ingin org lain berbuat kepd kita.

Yg pertama sdh sering kita dengar (mskpn bkn berarti sdh sungguh2 kita lakukan) ttp yg kedua, srg kali tdk kita sadari.
Ketika Kristus berbicara kepd murid2Nya ttg apa yg hrs kita pertanggung jawabkan pd saat penghakiman terakhir (yg menentukan apkh kita akan masuk dlm kebahagiaan kekal atau seblknya mengalami kesengsaraan kekal), justru hal yg kedua inilah yg menjadi dasar pertimbangan Allah, sang Hakim Agung.

'Sgl sesuatu yg km lakukan untk salah seorg dr saudaraKu yg plg hina ini,km tlh melakukannya auntk Aku '
(Mat 25 :40)

Org yg plg hina bknlah org yg plg miskin yg kita jumpai, ttp org yg plg menyakitkan hati kita, org yg tdk mau/ tdk mampu berterima kasih kepd kita.

Jd org yg plg hina itu bisa saja adlh saudara kandung, tetangga yg lbh kaya, mertua, menantu dlsb.

Yg dipakai menjadi ukuran adlh perlakuan kita kepd yg plg hina, krn itulah yg plg sulit, yg plg srg kita hindari.

Menolong org yg baik dg kita, tdk sulit.
Menolong org yg sdg berkuasa, yg dpt kita harapkan bantuannya dilain kesempatan,tdk sukar.
Ttp menolong n berbuat kebaikan kepd org yg kita tahu tdk akan peduli dg pengorbanan kita, yg tdk dpt diharapkan untk membalas dlsb, sngt diperlukan ketulusan hati n kasih yg sejati.
Allah meminta kita melakukan itu krn Allah sendiri tlh memberi sgl yg baik kepd kita ttp srg tdk kita pedulikan,kita syukuri aplg membalas kasihNya itu dg ketaatan.
Mlhn mgkn kita srg mengeluh n menyesali Allah ketika kita tdk mampu memahami apa yg dibiarkan Allah terjadi.

Kita hrs berusaha sungguh2 menjadi kudus spt Allah yg adlh Maha Kudus, spy kita dpt ber sama2 dg Dia n ada didekatNya, baik saat ini didunia, terlebih lg dialam keabadian.

Yg menarik dlm uraian Kristus ttg penghakiman terahir, selain berbagai perbuatan baik yg dilakukan oleh org2 'yg benar/ domba2 Allah,  didlm menolong sesama mrk melakukannya dg ketulusan n tanpa memilah/ memilih org.

Krn itulah ketika Raja itu mengungkapkan alasan mengapa mrk dianggap layak ada bersamaNya,mrk ber tanya : bilamana kami melakukan sgl kebaikan itu. Artinya mrk melakukan semua itu tanpa mengharap balasan apapun n mrk lakukan sbg suatu 'kebiasaan', sesuatu yg dg sendirinya akan dilakukan kepd semua org. 

Marilah kita berusaha sungguh2 untk dpt menjadi kudus spt Allah. Mari kita slg menyemangati, slg mengingatkan n slg mendoakan spy tdk satupun diantara kita yg pd saat meenghadapi Penghakiman Terakhir, dicampakkan Allah untk msk ketempat siksaan yg kekal.

Gbu all n hv a blessed Monday.

*
Tiga Renhar.
15 Pebruari 2016.
Mutiara Iman. "MELAKUKAN UNTUK SAUDARA-KU YANG PALING HINA"
"She does that for Christ."
SabdaNya. "Kebiasaan"

No comments:

Post a Comment

Do U have another idea ?


LET'S SHARE 2 US.