Kalender Liturgi 09 Jun 2025
Senin Hari Biasa
PF S. Efrem, Diakon dan Pujangga Gereja
Warna Liturgi: Putih
Bacaan I: Kej 3:9-15.20
Mazmur Tanggapan: Mzm 87:1-2.3.5.6-7
Bacaan Injil: Yoh 19:25-34
*"Ibu, inilah anakmu!"
Senin Hari Biasa
PF S. Efrem, Diakon dan Pujangga Gereja
Warna Liturgi: Putih
Bacaan I: Kej 3:9-15.20
Mazmur Tanggapan: Mzm 87:1-2.3.5.6-7
Bacaan Injil: Yoh 19:25-34
*"Ibu, inilah anakmu!"
"Inilah ibumu!"
*Bagi saya, ada suatu hal menarik dari kisah Injil Suci Yohanes, waktu Yesus bergantung di salib, Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya,
berkatalah Ia kepada ibu-Nya, "Ibu, inilah anakmu!"
Kemudian kata-Nya kepada murid-Nya, "Inilah ibumu!"
Dan sejak sat itu
murid itu menerima ibu Yesus di dalam rumahnya.
*Tiap orang dilahirkan di dalamMu.
Engkau Mahatinggi yang menegakkanku.
Kubernyanyi sambil menari memujiMu
Semoga kudapat rumah di dalamMu.
*Badai terjadi karena angin.
Angin bertiup menjadi besar.
Permusuhan ular dan perempuan.
Keturunan perempuan meremukkan ular.
Keturunan perempuan meremukkan ular.
Badai bisa kapan saja.
Tahu keadaan bisa menghindar.
Yohanes dipercaya menerima ibuNya.
Bunda Maria meremukkan ular.
*Bagi saya sungguh menarik permusuhan ular dengan keturunan Hawa, menurut Kitab Kejadian. Dimulai pada suatu hari, Adam dan Hawa makan buah pohon terlarang yang di Taman Eden, padahal sudah dilarang secara lisan.
Tuhan Allah langsung tahu kejadiannya ketika Adam menjawab bahwa dia takut karena telanjang sehingga bersembunyi saat dipanggil, kemudian menyalahkan perempuan yang Allah tempatkan di sisinya. (Secara tersirat, Adam menyalahkan Allah)
Setelah Tuhan Allah bertanya 'sebabnya makan buah terlarang' kepada Hawa yang menjawab bahwa ular yang memperdayakannya, maka berfirmanlah Tuhan Allah kepada ular itu,
"Karena engkau berbuat demikian,
terkutuklah engkau di antara segala ternak
dan di antara segala binatang hutan!
Dengan perutmulah engkau akan menjalar
dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu!
Aku akan mengadakan permusuhan
antara engkau dan perempuan ini,
antara keturunanmu dan keturunannya.
Keturunannya akan meremukkan kepalamu,
dan engkau akan meremukkan tumitnya."
Saya merasa ada 2 hal yang menarik dari kejadian berabad" yang lalu dan relatif masih relevan (untuk saya pribadi) saat ini.
"Karena engkau berbuat demikian,
terkutuklah engkau di antara segala ternak
dan di antara segala binatang hutan!
Dengan perutmulah engkau akan menjalar
dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu!
Aku akan mengadakan permusuhan
antara engkau dan perempuan ini,
antara keturunanmu dan keturunannya.
Keturunannya akan meremukkan kepalamu,
dan engkau akan meremukkan tumitnya."
Saya merasa ada 2 hal yang menarik dari kejadian berabad" yang lalu dan relatif masih relevan (untuk saya pribadi) saat ini.
1. Manusia (saya) 'relatif' menjadi takut saat diketahui melanggar larangan lalu berusaha bersembunyi.
2. Manusia (saya) tidak mau disalahkan sendiri menangung 'akibat'/ mencari pihak lain untuk menjadi 'sebabnya' (kambing hitam).
*Bagi saya, ada suatu hal menarik dari kisah Injil Suci Yohanes, waktu Yesus bergantung di salib, Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya,
berkatalah Ia kepada ibu-Nya, "Ibu, inilah anakmu!"
Kemudian kata-Nya kepada murid-Nya, "Inilah ibumu!"
Dan sejak sat itu
murid itu menerima ibu Yesus di dalam rumahnya.
Menurut saya, Yesus bertanggungjawab dengan tidak meninggalkan bunda Maria tanpa perlindungan karena kabarnya seorang Janda sangat sulit hidupnya pada masa itu.
Saya merasa ada 2 hal yang menarik dari kejadian berabad" yang lalu dan relatif masih relevan (untuk saya pribadi) saat ini.
Saya merasa ada 2 hal yang menarik dari kejadian berabad" yang lalu dan relatif masih relevan (untuk saya pribadi) saat ini.
1. Wajib/ seharusnya hidup bertanggung jawab terhadap keluarga dan orang-orang yang disayang sebelum wafat.
2. Bunda Maria merupakan bunda Gereja yang berarti bunda saya, sehingga saya diberi kesempatan untuk dapat membina hubungan yang lebih baik dari hari ke hari sampai dengan bertemu di Surga setelah mengikuti arahannya.
Pujilah Tuhan hai jiwaku.
Di gunung kudus ada kotaMu.
Engkau mencintai pintu gerbangMu.
Engkau mencintai pintu gerbangMu.
Yang mulia dikatakan tentangMu.
*Tiap orang dilahirkan di dalamMu.
Engkau Mahatinggi yang menegakkanku.
Kubernyanyi sambil menari memujiMu
Semoga kudapat rumah di dalamMu.
Amin.
No comments:
Post a Comment
Do U have another idea ?
LET'S SHARE 2 US.