2504071. Barangsiapa yang tidak berdosa, lemparkan batu kepada perempuan pezinah ini.

Kalender Liturgi 07 Apr 2025
Senin Prapaskah V
PF S. Yohanes Baptista de la Salle, Imam
Warna Liturgi: Ungu
Bacaan I: T.Dan 13:1-9.15-17.19-30.33-62
Mazmur Tanggapan: Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6
Bait Pengantar Injil: Yoh 33:11
Bacaan Injil: Yoh 8:1-11


*Barangsiapa yang tidak berdosa, lemparkan batu kepada perempuan pezinah ini.

*Salah satu kisah legenda menarik dan saya ingat dalam kitab tambahan Daniel adalah kisah Susana bin Hilkia, isteri Yoyakim yang sangat cantik dan takwa pada Allah karena dididik menurut Taurat Musa oleh orang tuanya yang benar. Susana bin Hilkia mengalami situasi sulit (buah simakalama) dijebak oleh dua orang hakim tua yang setiap hari mengintip Susana saat berjalan-jalan di taman suaminya di siang hari, sehingga timbullah

nafsu berahi yang membuat mereka lupa daratan, tidak memandang Surga dan tidak ingat kepada keputusan yang adil untuk tidur bersama-sama dengan Susana.

Namun Susana bin Hilkia berkata,

"_Aku terdesak. Sebab jika hal itu kulakukan, niscaya kematian menantiku.
Jika tidak kulakukan, maka aku tidak lolos dari tanganmu.
Namun lebih baik aku jatuh ke tanganmu dengan tidak berbuat dosa di hadapan Tuhan." Atas dasar kesaksian kedua hakim tua bahwa seorang pemuda tidur bersama Susana, maka dijatuhkannya hukuman mati kepada Susana. 

Susana dipermalukan di depan orang tuanya, kaum kerabatnya, dan himpunan rakyat Israel yang terbuang di Babel. Susana menengadah ke Surga sambil menangis, sebab hatinya tetap percaya pada Tuhan dan berseru dengan suara nyaring,
"Allah yang kekal, yang mengetahui apa yang tersembunyi, dan mengenal sesuatu sebelum terjadi,
Engkau tahu bahwa mereka memberikan kesaksian palsu.
Aku tidak melakukan sesuatu pun dari yang mereka dustakan tentang aku."

Tuhan mendengarkan suaranya. Allah membangkitkan roh suci dalam diri Daniel, seorang anak muda, sehingga mereka kembali ke tempat pengadilan, dan memeriksa kesaksian terpisah kedua orang hakim tua itu dengan satu pertanyaan, "Di bawah pohon apakah telah kaulihat mereka bercampur?" Jawaban mereka berbeda, maka berserulah seluruh himpunan rakyat dengan suara nyaring memuji Allah yang menyelamatkan siapa saja yang berharap kepada-Nya. Serentak mereka bangkit melawan kedua orang hakim tua itu, karena terbukti dengan mulut mereka sendiri, telah memberikan kesaksian palsu lalu mereka dibunuh
sebagaimana mereka sendiri mencelakakan sesamanya dan sesuai Taurat Musa.

Saya merasakan beberapa kali ketidakadilan (pada awalnya) dalam beberapa puluh tahun hidup ini, namun berakhir dengan adil sesudah saya berdoa dan berpasrah pada Tuhan.

Bagi saya, menarik perkataan Yesus ketika ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi yang
membawa kepada Yesus
seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah, "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa,
hendaklah ia yang pertama melemparkan batu
kepada perempuan itu."

Bagi saya, menarik juga kejujuran hati mereka setelah mendengar perkataan itu, mereka pergi seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus dengan perempuan itu, yang tetap di tempatnya, lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya, "Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."

Perkataan Yesus untuk _pergi dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang, suatu refleksi dan tantangan bagi saya untuk hidup kudus satu jam, lalu lanjutkan ke jam berikutnya, karena saya merasa tidak mampu berjanji jika harus kudus selama satu hari.

*Ya Tuhan Allahku...

Engkaulah gembalaku. 

Takkan berkekurangan aku.
Engkau membaringkanku di padang rumput yang hijau.

Ke air yang tenang Kaubimbing dan Kausegarkan aku.

*Di jalan yang lurus Kautuntun aku.

Demi kekudusan namaMu.

Aku tidak takut bahaya sebab Engkau besertaku.

Tongkat gembalaanMu yang menghiburku.

*Engkau menyediakan hidangan bagiku di hadapan lawanku.

Dengan minyak Kauurapi kepalaku.
Kerelaan dan kemurahanMu mengiringiku seumur hidupku.
Aku akan diam di dalam rumahMu sepanjang masaku

Amin.

*