Monday, September 2, 2024

2409021. Roh Tuhan menyertaiku dalam mewartakan kabar baik.

Kalender Liturgi 02 Sep 2024
Senin Pekan Biasa XXII

Warna Liturgi: Hijau
Bacaan I: 1Kor 2:1-5
Mazmur Tanggapan: Mzm 119:97.98.99.100.101.102
Bait Pengantar Injil: Luk 4:18
Bacaan Injil: Luk 4:16-30
*

Roh Tuhan menyertaiku dalam mewartakan kabar baik.
*

Imanmu jangan bergantung pada hikmat manusia,
melainkan pada kekuatan Allah. Tuhan mempunyai rencanaNya dan melakukan pada waktuNya.


Pada zaman Elia, ketika langit tertutup selama tiga tahun dan enam bulan dan ketika bahaya kelaparan yang hebat menimpa seluruh negeri Israel. Elia diutus menyelamatkan seorang wanita janda di Sarfat, di tanah Sidon.
Pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel, yang ditahirkan Naaman, orang Siria itu."

*

Kemarin saya merasa heran akan 'over confidence' ketika saat salam perpisahan, seorang romo 'penguasa' menunjukkan dengan bangga jasa-jasa dan perbuatannya sendiri selama dia tinggal di suatu paroki selama beberapa tahun. (Mungkin karena banyak umat berpikir, dia tidak melakukan apapun yang penting, hanya mempertahankan yang sudah ada/ Status Quo). 

Ini suatu intropeksi diri bagi saya, apakah saya juga  'over confidence', membanggakan diri dengan berlebihan karena 'post power sindrome' setelah kurang/ tidak aktif bekerja. Mungkinkah ini adalah gejala umum para pensiun? Atau mungkin gejala kegagalan membina diri sendiri menjadi rendah hati seperti ajaranNya? Bagi saya, semoga melayani adalah suatu kesempatan dariNya untuk membalas kasihNya, bukanlah menjadi 'tanda/ memori' yang akan dibanggakan sendiri ke orang lain pada masa mendatang. 

Semoga Roh Tuhan ada padaku, untuk menyampaikan kabar baik. Semoga aku diutusNya memberitakan
bahwa tahun rahmat Tuhan telah datang dengan perbuatanku.
*

Alkisah Rasul Paulus dalam Surat Pertama kepada Jemaat di Korintus menuliskan, aku datang kepadamu, tidak dengan kata-kata yang indah atau dengan hikmat
untuk mewartakan kesaksian Allah kepada kalian...
Aku datang kepadamu dalam kelemahan,
dengan sangat takut dan gentar.
Baik ajaran maupun pemberitaanku
tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan,
tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh,
supaya imanmu jangan bergantung pada hikmat manusia,
melainkan pada kekuatan Allah.

*

Alkisah sekali peristiwa datanglah Yesus di Nazaret, tempat Ia dibesarkan.
Seperti biasa, pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat.
Yesus berdiri membacakan Kitab Suci, kitab nabi Yesaya.

Yesus membuka kitab itu dan menemukan ayat-ayat berikut,
"Roh Tuhan ada pada-Ku.
Sebab Aku diurapi-Nya
untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin.
Dan Aku diutus-Nya
memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan,
penglihatan kepada orang-orang buta,
serta membebaskan orang-orang yang tertindas;
Aku diutus-Nya memberitakan
bahwa tahun rahmat Tuhan telah datang."
...
Kemudian Yesus mulai mengajar mereka, kata-Nya,
"Pada hari ini genaplah ayat-ayat Kitab Suci itu
pada saat kalian mendengarnya."

Semua orang membenarkan Yesus dan heran akan kata-kata indah yang diucapkan-Nya, lalu kata mereka, "Bukankah Dia anak Yusuf?"

Yesus berkata,
"Tentu kalian akan mengatakan pepatah ini kepada-Ku,
'Hai Tabib, sembuhkanlah dirimu sendiri.
Perbuatlah di sini, di tempat asal-Mu ini,
segala yang kami dengar telah terjadi di Kapernaum!
Aku berkata kepadamu:
Sungguh, tiada nabi yang dihargai di tempat asalnya.
Aku berkata kepadamu, dan kata-Ku ini benar,
'Pada zaman Elia terdapat banyak wanita janda di Israel
ketika langit tertutup selama tiga tahun dan enam bulan
dan ketika bahaya kelaparan yang hebat menimpa seluruh negeri.
Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang dari mereka,
melainkan kepada seorang wanita janda di Sarfat, di tanah Sidon.
Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel
tetapi tiada seorang pun dari mereka yang ditahirkan,
selain Naaman, orang Siria itu."


Mendengar itu sangat marahlah semua orang di rumah ibadat itu, lalu menghalau Yesus ke luar kota,
dan membawa Dia ke tebing gunung, untuk melemparkan Dia dari tebing itu.
Tetapi Yesus berjalan lewat tengah-tengah mereka, lalu pergi.
*

Ya Tuhan Allahku...
Betapa besar cintaku kepada HukumMu.
Sepanjang hari dengan cinta kurenungkan TauratMu.
PerintahMu membuatku lebih bijaksana daripada musuhku.
PerintahMu selama-lamanya ada padaku.

Aku lebih berakal budi daripada semua pengajarku.
Sebab peringatan-peringatan-Mu kurenungkan selalu.
Aku lebih mengerti sebab kupegang titah-titah-Mu.
Terhadap segala jalan kejahatan kutahan kakiku.

Aku tidak menyimpang dari hukum-hukum-Mu.
Sebab Engkaulah yang mengajarku.
Aku hanya percaya kepadaMu.
Karena Engkau selalu mencintaiku.

Amin.
*

No comments:

Post a Comment

Do U have another idea ?


LET'S SHARE 2 US.