Wednesday, August 21, 2024

2408211. Sabda Allah hidup dan penuh daya, menguji pikiran dan segala maksud hati.

Kalender Liturgi 21 Agt 2024
Rabu Pekan Biasa XX
PW S. Pius X, Paus

Warna Liturgi: Putih
Bacaan I: Yeh 34:1-11
Mazmur Tanggapan: Mzm 23:1-3a.4b-4.5.6
Bait Pengantar Injil: Ibr 4:12
Bacaan Injil: Mat 20:1-16a
*

Sabda Allah hidup dan penuh daya, menguji pikiran dan segala maksud hati.
*

Demikianlah yang terakhir menjadi yang terdahulu
dan yang terdahulu menjadi yang terakhir.


Seringkali kebaikan hati di salah artikan sebagai ketidakadilan. Seringkali orang iri hati karena melihat kemurahan hati kepada orang lain.

Senang bila melihat orang Susah.
Susah bila melihat orang Senang.
*

Alkisah Tuhan bersabda kepada Yehezkiel,
"'Beginilah sabda Tuhan Allah:
Celakalah gembala-gembala Israel,
yang menggembalakan dirinya sendiri!
Bukankah domba-domba
yang seharusnya digembalakan oleh para gembala?
Kalian menikmati susunya,
kalian memakai bulunya untuk membuat pakaian,
kalian menyembelih yang gemuk-gemuk,
tetapi domba-domba itu sendiri tidak kalian gembalakan.
Yang lemah tidak kalian kuatkan, yang sakit tidak kalian obati,
yang luka tidak kalian balut,
yang tersesat tidak kalian bawa pulang, yang hilang tidak kalian cari,
melainkan mereka kalian injak-injak
dengan kekerasan dan kekejaman.
Dengan demikian mereka tercerai-berai
karena gembalanya tidak ada,
dan mereka menjadi makanan segala binatang di hutan.
Domba-domba-Ku tercerai-berai dan tersesat
di semua gunung dan di semua bukit yang tinggi;
tanpa ada seorang pun yang memperhatikan atau yang mencarinya'."

Oleh sebab itu, hai gembala-gembala, dengarlah sabda Tuhan,
"Aku sendiri akan melawan para gembala,
dan menuntut kembali domba-domba-Ku dari mereka
dan akan memberhentikan mereka
menggembalakan domba-domba-Ku.
Gembala-gembala itu
tidak akan terus menggembalakan dirinya sendiri.
Aku akan melepaskan domba-domba-Ku dari mulut mereka,
sehingga seterusnya tidak lagi menjadi makanannya.
Sungguh, Aku sendirilah
yang akan memperhatikan domba-domba-Ku
dan mencari mereka."
*

Alkisah sekali peristiwa Yesus mengemukakan perumpamaan berikut
kepada murid-murid-Nya,
"Hal Kerajaan Surga itu seperti seorang tuan rumah
yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja
untuk kebun anggurnya.
Setelah sepakat dengan para pekerja mengenai upah sedinar sehari,
ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya.

Kira-kira pukul sembilan pagi ia keluar pula,
dan dilihatnya ada orang-orang lain menganggur di pasar.
Katanya kepada mereka,
"Pergi jugalah kalian ke kebun anggurku,
dan aku akan memberimu apa yang pantas." 

Dan mereka pun pergi.
Kira-kira pukul dua belas dan pukul tiga sore ia keluar pula,
dan berbuat seperti tadi.
Kira-kira pukul lima sore ia keluar lagi
dan mendapati orang-orang lain pula;
lalu katanya kepada mereka,
'Mengapa kalian menganggur saja di sini sepanjang hari?'

"Tidak ada orang yang mengupah kami.'
 
'Pergilah kalian juga ke kebun anggurku.'

Ketika hari sudah malam berkatalah tuan itu kepada mandornya,
'Panggillah sekalian pekerja dan bayarlah upahnya,
mulai dari yang masuk terakhir
sampai kepada yang masuk terdahulu.
Maka datanglah mereka yang mulai bekerja kira-kira pukul lima sore,
dan mereka masing-masing menerima satu dinar.
Kemudian datanglah mereka yang masuk terdahulu.
Mereka mengira akan mendapat lebih besar.
Tetapi mereka pun menerima masing-masing satu dinar juga.
Ketika menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu, katanya,
'Mereka yang masuk paling akhir ini hanya bekerja satu jam,
dan engkau menyamakan mereka dengan kami
yang sehari suntuk bekerja berat
dan menanggung panas terik matahari.

Tetapi tuan itu menjawab salah seorang dari mereka,
'Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadapmu.
Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari?
Ambillah bagianmu dan pergilah.
Aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu.
Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku
menurut kehendak hatiku?
Atau iri hatikah engkau karena aku murah hati?'

*

Tuhan Engkaulah gembalaku.
Takkan berkekurangan aku.
Engkau membaringkan aku di padang rumput yang hijau.
Engkau membimbingku ke air yang tenang dan menyegarkan jiwaku.

Engkau menuntunku di jalan yang lurus demi kekudusan namaMu.
Aku tidak takut bahaya sekalipun berjalan dalam lembah yang kelam sebab Engkau besertaku.
Tongkat gembalaanMu yang menghiburku.
Engkau menyediakan hidangan bagiku di hadapan segala lawanku.

Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak dan memenuhi dengan melimpah
pialaku.

Kerelaan dan kemurahanMu mengiringiku seumur hidupku.
Aku akan diam di dalam rumah Tuhan sepanjang masaku.

Amin.

No comments:

Post a Comment

Do U have another idea ?


LET'S SHARE 2 US.