Monday, December 17, 2012

REN" Senin. 17 Desember 2012. ALLAH membutuhkan anda. Kisah Bersyukur.

Bacaan hari ini 17 des
= Matius 1:1-17 =

Saudaraku, siapa pun kita dan apapun posisi yang sedang kita tempati, dimana kita hadir, kitalah yang mesti menjadi jembatan rahmat bagi sesama.
Tidak masalah orang tidak mengenal kita.
Tak soal juga kalau kedudukan kita amat rendah dan tidak terpandang oleh manusia, tapi ALLAH bisa memakai kita asal kita setia dalam melakukan pekerjaan ALLAH.

ALLAH membutuhkan anda dan saya untuk menyelamatkan dunia dengan mulai membaharui diri sendiri dalam pertobatan, menjadi pembawa damai ditengah percekcokkan dan menjadi tanda kehadiran ALLAH yang penuh kasih ditengah keluarga dan masyarakat.......

1 2 3......yes.........Gbu
____________

Bacaan Hari ini (Lectio) :
Kej 49:2,8-10;
Mzm 72:1,3-4b,7-8,17;
Mat 1:1-17
______________

Inilah Injil Yesus Kristus menurut St. Matius.
= Mat.1:1-17 =
Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham.
Abraham memperanakkan Ishak,
Ishak memperanakkan Yakub,
Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya,
Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar,
Peres memperanakkan Hezron,
Hezron memperanakkan Ram,
Ram memperanakkan Aminadab,
Aminadab memperanakkan Nahason,
Nahason memperanakkan Salmon,
Salmon memperanakkan Boas dari Rahab,
Boas memperanakkan Obed dari Rut,
Obed memperanakkan Isai,
Isai memperanakkan raja Daud.

Daud memperanakkan Salomo dari isteri Uria,
Salomo memperanakkan Rehabeam,
Rehabeam memperanakkan Abia,
Abia memperanakkan Asa,
Asa memperanakkan Yosafat,
Yosafat memperanakkan Yoram,
Yoram memperanakkan Uzia,
Uzia memperanakkan Yotam,
Yotam memperanakkan Ahas,
Ahas memperanakkan Hizkia,
Hizkia memperanakkan Manasye,
Manasye memperanakkan Amon,
Amon memperanakkan Yosia,
Yosia memperanakkan Yekhonya dan saudara-saudaranya pada waktu pembuangan ke Babel.

Sesudah pembuangan ke Babel,
Yekhonya memperanakkan Sealtiel,
Sealtiel memperanakkan Zerubabel,
Zerubabel memperanakkan Abihud,
Abihud memperanakkan Elyakim,
Elyakim memperanakkan Azor,
Azor memperanakkan Zadok,
Zadok memperanakkan Akhim,
Akhim memperanakkan Eliud,
Eliud memperanakkan Eleazar,
Eleazar memperanakkan Matan,
Matan memperanakkan Yakub,
Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria,
yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus.

Jadi seluruhnya ada:
empat belas keturunan dari Abraham sampai Daud,
empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel,
dan empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus.
_______________

Ada sebuah pepatah China kuno yang mengatakan,
"Dengan melihat, Aku tahu,  Dengan mendengar, Aku mengerti, Dengan menjalani, Aku paham."
Maknanya adalah bahwa dengan selalu bersyukur, maka kita akan membuat hidup kita selalu bahagia.

Begitu memasuki mobil mewahnya, seorang direktur bertanya pada sopir pribadinya,
"Bagaimana kira-kira cuaca hari ini?"
Si sopir menjawab,
"Cuaca hari ini adalah cuaca yang saya sukai."
Merasa penasaran dengan jawaban tersebut, direktur ini bertanya lagi,
"Bagaimana kamu bisa begitu yakin?".
Supirnya menjawab,
"Begini, pak, saya sudah belajar bahwa saya tak selalu mendapatkan apa yang saya sukai, karena itu saya selalu menyukai apapun yang saya dapatkan".
Jawaban singkat itu merupakan wujud perasaan syukur.

Syukur merupakan kualitas hati yang terpenting. Dengan bersyukur, maka kita akan senantiasa diliputi rasa damai, tenteram, dan bahagia. Sebaliknya, perasaan tak bersyukur akan senantiasa membebani hidup kita karena kita akan selalu merasa kurang dan tak bahagia.

Ada dua hal yang sering membuat kita tak bersyukur :
Pertama, kita sering memfokuskan diri pada apa yang kita inginkan, bukan pada apa yang kita miliki.
Katakanlah Anda sudah memiliki sebuah rumah, kendaraan, pekerjaan tetap, dan pasangan yang baik. Tapi Anda masih merasa kurang. Pikiran Anda dipenuhi berbagai target dan keinginan. Anda begitu terobsesi oleh rumah yang besar dan indah, mobil mewah, serta pekerjaan yang mendatangkan lebih banyak uang. Kita ingin ini dan itu. Bila tak mendapatkannya kita terus memikirkannya.
Tapi anehnya, walaupun sudah mendapatkannya, kita hanya menikmati kesenangan sesaat. Kita tetap tak puas, kita ingin yang lebih lagi. Jadi, betapapun banyaknya harta yang kita miliki, kita tak pernah menjadi "kaya" dalam arti yang sesungguhnya.

Mari kita luruskan pengertian kita mengenai orang "kaya".
Orang yang "kaya" bukanlah orang yang memiliki banyak hal, tetapi orang yang dapat menikmati apapun yang mereka miliki.
Tentunya boleh-boleh saja kita memiliki keinginan, tapi kita perlu menyadari bahwa inilah akar perasaan tak tenteram.
Kita dapat mengubah perasaan ini dengan berfokus pada apa yang sudah kita miliki.

Cobalah lihat keadaan di sekeliling Anda, pikirkan yang Anda miliki, dan syukurilah. Anda akan merasakan nikmatnya hidup.
Pusatkanlah perhatian Anda pada sifat-sifat baik atasan, pasangan, dan orang-orang di sekitar Anda.
Maka Anda akan melihat mereka akan menjadi lebih menyenangkan.

Seorang pengarang pernah mengatakan,
"Menikahlah dengan orang yang Anda cintai, setelah itu cintailah orang yang Anda nikahi".
Ini merupakan perwujudan rasa syukur.

Ada cerita menarik mengenai seorang kakek yang mengeluh karena tak dapat membeli sepatu, padahal sepatunya sudah lama rusak.

Suatu sore ia melihat seseorang yang tak mempunyai kaki, tapi tetap ceria karena masih bisa mempergunakan tangannya.
Saat itu juga si kakek berhenti mengeluh dan mulai mengucap syukur.

Hal kedua yang sering membuat kita tak bersyukur adalah adanya kecenderungan membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain.

Cerita terakhir adalah mengenai seorang ibu yang sedang terapung di laut karena kapalnya karam, namun tetap berbahagia.
Ketika ditanya kenapa demikian, ia menjawab,
"Saya mempunyai dua anak laki-laki. Yang pertama sudah meninggal, yang kedua hidup di tanah seberang. Kalau berhasil selamat, saya sangat bahagia karena dapat berjumpa dengan anak kedua saya. Tetapi kalaupun mati tenggelam, saya juga akan berbahagia karena saya akan berjumpa dengan anak pertama saya di surga."

Kita merasa orang lain lebih beruntung. Kemanapun kita pergi, selalu ada orang yang lebih pandai, lebih tampan, lebih cantik, lebih percaya diri, dan lebih kaya dari kita.
Rumput tetangga memang sering kelihatan lebih hijau dari rumput di pekarangan sendiri.
Hidup akan lebih bahagia kalau kita dapat menikmati apa yang kita miliki.
Karena itu bersyukur merupakan kualitas hati yang tertinggi.
[Ernawati H / Medan]
Sumber: Kebajikan
____________


God Bless All of You.














































No comments:

Post a Comment

Do U have another idea ?


LET'S SHARE 2 US.