Monday, December 10, 2012

REN" Senin. 10 Desember 2012. . Latihan Semakin Sulit.

Mutiara Iman
DOSA DIAMPUNI DAN BANGUN
10 Desember 2012

"Kepadamu kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulang ke rumahmu" (Luk 5:24)

Lectio:
Yes 35:1-10; Mzm 85:9ab-10,11-12,13-14; Luk 5:17-26

Sejak menikah dengan suaminya, hubungan Arni dengan ibunya menjadi kurang harmonis, karena sang ibu kurang menyetujui perkawinan mereka. Arni merasa bahwa pria pilihannya itu adalah hidup dan masa depannya, walaupun ia tahu suaminya tidak memiliki pekerjaan tetap.

Setelah 3 tahun menikah, Arni dikaruniai 2 orang anak. Untuk memenuhi biaya hidup sehari-hari Arni harus bekerja cukup keras, sehingga ia menjadi kurus. Tidak jarang suaminya bersikap kasar terhadapnya.

Karena kelelahan fisik dan beban berat yang ditanggungnya, Arni jatuh sakit karena infeksi lambung dan harus dirawat di Rumah Sakit. Selang 1minggu ia dirawat dan dalam keadaan menderita dan kehabisan uang, tiba-tiba datang seorang ibu tua ke kamarnya.


Ia terkejut sekali melihat ibunya datang. Ia segera turun dari ranjang sambil membawa infus, berlutut di hadapan ibunya dan memohon ampun. Sang ibu mengangkat bahu Arni, mencium dan memeluknya lalu berkata: "Ibu sudah merestui dan memaafkan kamu sejak cucu pertamaku lahir".

Lalu Arni pun dipindahkan ke RS yang lebih baik, dirawat dan sembuh. Sejak saat itu hubungan mereka menjadi dekat kembali dan dapat merayakan Natal bersama.

Dalam Injil hari ini, Yesus menyembuhkan orang yang sakit lumpuh dengan mengampuni dosanya terlebih dahulu dan kemudian berkata: "bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulang ke rumahmu".

Dalam masa Advent ini, kita pun membawa diri kita yang juga lumpuh kepada Yesus untuk mendapatkan kerahiman-Nya, sehingga kita bisa berdiri dan siap menghadapi kedatangan Juru Selamat Yesus Kristus.

Oratio:
Tuhan kasihanilah kami. Amin

Missio:
Marilah kita membawa diri kita yang rapuh kepada Tuhan untuk memperoleh kerahiman-Nya.
Have a Blessed Monday.
______________

Inilah Injil Yesus Kristus menurut St. Lukas.
= Luk.5:17-26 =
Pada suatu hari ketika Yesus mengajar,
ada beberapa orang Farisi dan ahli Taurat duduk mendengarkan-Nya.
Mereka datang dari semua desa di Galilea dan Yudea dan dari Yerusalem.
Kuasa Tuhan menyertai Dia,
sehingga Ia dapat menyembuhkan orang sakit.
Lalu datanglah beberapa orang mengusung seorang lumpuh di atas tempat tidur;
mereka berusaha membawa dia masuk dan meletakkannya di hadapan Yesus.
Karena mereka tidak dapat membawanya masuk berhubung dengan banyaknya orang di situ,
naiklah mereka ke atap rumah,
lalu membongkar atap itu,
dan menurunkan orang itu dengan tempat tidurnya ke tengah-tengah orang banyak tepat di depan Yesus.
Ketika Yesus melihat iman mereka,
berkatalah Ia:
"Hai saudara,
dosamu sudah diampuni."
Tetapi ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi berpikir dalam hatinya:
"Siapakah orang yang menghujat Allah ini?
Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri?"
Akan tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata kepada mereka:
"Apakah yang kamu pikirkan dalam hatimu?
Manakah lebih mudah,
mengatakan:
Dosamu sudah diampuni,
atau mengatakan:
Bangunlah,
dan berjalanlah
Tetapi supaya kamu tahu,
bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa"
--berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu--:
"Kepadamu Kukatakan, bangunlah,
angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!"
Dan seketika itu juga bangunlah ia,
di depan mereka,
lalu mengangkat tempat tidurnya dan pulang ke rumahnya sambil memuliakan Allah.
Semua orang itu takjub,
lalu memuliakan Allah,
dan mereka sangat takut,
katanya:
"Hari ini kami telah menyaksikan hal-hal yang sangat mengherankan."
_____________

 Ada seorang mahasiswa jurusan musik memasuki ruang kelas piano. Di atas piano sudah terdapat sebuah skor musik. Dia membalik-balikkan halaman skor musik. Di dalam hatinya berguman, dia merasa kemampuannya dan kepercayaan dirinya memainkan piano sudah mencapai titik terendah, dia hampir putus asa.
Sudah 3 bulan! sejak belajar dengan dosen baru ini, setiap kali memasuki ruang musik dia merasa sangat gugup, kenapa dosennya ingin dengan cara yang demikian mengerikan mengajarnya?
Dia hanya dapat menghibur diri sendiri, harus bersemangat, dia hanya dapat berkonsentrasi pada pertempuran dengan sepuluh jari pada tuts piano, suara dentingan piano memenuhi seluruh ruangan kelas, langkah kaki professor juga mendekat.
Dosen piano ini adalah seorang master piano. Hari pertama mengajar, dia memberikan buku musik kepada mahasiswanya dan berkata, "Coba pelajari!".
Skor musik ini mempunyai tingkat kesulitan yang tinggi,  siswa bermain sering melakukan kesalahan stagnasi. "Belum mahir, dirumah latihan lagi!" Sang profesor sebelum meninggalkan kelas berpesan kepada siswanya.
Siswa ini dengan segala upaya untuk mengatasi kesulitan melakukan pelatihan selama seminggu. Masih banyak kekurangan, kedua kali masuk ruang kelas, siswa ini sedang bersiap-siap membiarkan profesor mengujinya, tetapi tanpa diduga profesor sama sekali tidak menanyakan pekerjaan rumah minggu lalu, malahan memberinya buku musik yang lebih sulit. "Coba pelajari!" Professor berkata.
Siswa ini hampir pingsan, tetapi tidak berani protes, sekali lagi berjuang dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi dari tantangan keterampilannya.
Minggu ketiga, skor musik yang lebih sulit lagi muncul! Kejadian yang sama terjadi, siswa ini semangatnya dijatuhkan oleh buku musik super sulit ini, dia hanya bisa membawa pulang berlatih lebih giat lagi, setiap dia memasuki ruang belajar, pasti ada buku musik yang lebih sulit sedang menunggunya, walaupun betapa giatnya dia belajar, tetapi masih tidak dapat mengejar standard yang diberikan oleh professor, hatinya sangat kecewa, muncul perasaan frustasi dan putus asa terhadap professor.
Akhirnya, siswa ini tidak dapat menahan siksaan dan penderitaan ini lagi. Ketika professor memasuki ruang kelas, siswa ini mengajukan protes dan ketidak kepuasaan terhadap professor.
Professor tidak berkata apapun, dia mengeluarkan buku musik yang pertama kali diserahkan kepada siswanya ini dan berkata, "coba engkau mainkan!" dengan pandangan mata serius dia memandang ke siswanya.
Hal yang luar biasa terjadi!
Siswa ini juga merasa sangat terkejut dia dapat memainkan lagu tersebut dengan demikian merdu dan lancar! Professor mengambil buku musik ke dua, siswa ini dapat menunjukkan kinerja kaliber sangat tinggi. Setelah lagu berakhir,  siswa menatap professor, satu kalimatpun tidak bisa keluar dari mulutnya.
Professor dengan perlahan-lahan berkata, "Jika saya membiarkan engkau bermain dengan standardmu, maka sampai sekarang engkau masih berlatih dengan buku musik yang dahulu, dan tidak mungkin bisa mencapai standard seperti sekarang ini."

Kita selalu merasa kita "tidak dapat mengerjakannya" sehingga menghalangi dan membatasi pikiran kita, pemikiran untuk selalu mencari kenyamanan dan kemudahan akan membiarkan diri  kita tidak dapat keluar dari kehidupan dalam menghadapi kesulitan, tidak dapat menerobos hambatan kerja. Menyadari bahwa "orang memiliki potensi yang tak terbatas!" Lalu semua kesulitan dan tantangan akan dipecahkan!
[Yolanda Li / Banjarmasin] Sumber: Erabaru
_____________


God Bless All of You.










































No comments:

Post a Comment

Do U have another idea ?


LET'S SHARE 2 US.