RENUNGAN PAGI. Senin, 06 Febuari 2012. Mengenal Allah dengan Dekat.

Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Allah
Lukas 24;16

Kita semua pasti setuju bahwa kita adalah orang yang beriman dan kita harus beriman atas dasar yang benar, sehingga kita dapat mengatasi segala permasalahan yang akan kita hadapi dan kuat menjalani hidup ini

Iman kita harus didasari akan pengenalan akan Allah, iman yang sejati adalah iman yang berdasar pada pengenalan pada firman Allah yang utuh, jika kita tidak mengenal firman Allah secara utuh, bagaimana mungkin kita beriman?


Alkitab berkata; firman itu pelita bagi kakiku, terang bagi jalanku
Jadi seluruh keberadaan dan perjalanan hidup, kita gantungkan sepenuhnya kepada firman itu

Tetapi perlu dicamkan bahwa tahu firman Allah dengan membaca, bahkan menghafal alkitab atau memperoleh sarjana teologia, tidak berarti kita mengenal Allah dengan benar

Dengan mengenal Allah melalui firman-Nya maka firman itu menjadi bagian dari hidup kita, kita memiliki hubungan personal dengan Allah, kita hidup intim dengan-Nya

Pengenalan akan Allah hanya dapat terjadi oleh pertolongan Roh Kudus dan bukan hasil pemikiran manusia.

Untuk bisa mengenal Allah bukan tergantung seberapa tinggi sekolah kita, seberapa pintar kita, tetapi seberapa taat dan rendah hati kita untuk mau dituntun dan dipimpin Roh Kudus.

Ayat di atas menggambarkan 2 murid Yesus yang tidak dapat mengenali Dia, padahal sudah sekian lama mereka bersama Yesus, seolah-olah ada yang menghalangi mata mereka.

Persoalan hidup, kekuatiran, ketakutan, kekecewaan, kebencian, seringkali menghalangi pandangan kita untuk mengenal Dia.

Satu-satunya cara adalah dengan mengundang Dia untuk tinggal bersama kita sehingga mata kita dicelikkan, betapa sesungguhnya Dia tidak pernah jauh dari kita.

Dengan Dia tinggal bersama kita, membuat kita mengerti bahwa hidup adalah Kristus, berpusat pada Kristus.

Tuhan Yesus memberkati.