RENUNGAN PAGI di Rabu, 21 Desember 2011

"Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering dan bunga gugur, tetapi firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya"
~(1 Petrus 1:24-25)

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Il meninggal dunia di dalam kereta.

Tokoh yang sering menjadi momok bagi dunia barat dan juga sebagian rakyatnya, juga tidak kuasa menghadapi maut


Siapapun dia, betapapun hebatnya seseorang, punya harta yang berlimpah, memiliki kekuasaan yang besar, dihormati atau dibenci, suatu saat akan mati juga, tidak ada yang bisa menghindar darinya

Hidup manusia begitu singkat dan fana, sama seperti rumput yang segera layu dan gugur.

Ayub menuliskan hidup manusia hanyalah hembusan nafas belaka.

Mazmur mengatakan bahwa manusia hanyalah bayangan yang berlalu.

Musa dalam doanya juga mengatakan bahwa hidup manusia itu 70 tahun dan. Kalau kuat 80 tahun dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan.

Pengkhotbah dengan keras mengingatkan kita bahwa:
"di rumah dukalah kesudahan setiap manusia; hendaknya orang yang hidup memperhatikannya"

Maka tepatlah anjuran Paulus: meskipun manusia lahiriah kita semakin merosot, namun manusia batiniah kita dibaharui dari sehari ke sehari, jangan memperhatikan yang kelihatan, tetapi yang tidak kelihatan, karena itulah yang kekal

Paulus, fokusnya pada kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya.

Kita harus menanggalkan manusia lama serta kelakuannya dan telah mengenakan manusia baru yang terus menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya.

Ayat di atas juga mengingatkan kita bahwa firman Tuhan itu kekal.

Oleh sebab itu, kita manusia yang fana ini harus memiliki firman Allah yang kekal dan hidup bergantung hanya kepada Tuhan, agar memperoleh keselamatan kekal.

Dan ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.

Tuhan Yesus memberkati.