Zaman Dinasti Han Timur, ada seorang pemuda bernama Chen Fan, yang menilai dirinya sangat hebat. Setiap hari dengan semangat menggebu dia hanya ingin melakukan pekerjaan besar. Suatu hari seorang teman baiknya bernama Xue Qin, mengunjungi rumahnya dan melihat rumah yang di tempati seorang diri itu sangat kotor.
Xue Qin berkata kepada Chen Fan, "Anak terpelajar mengapa tidak membersihkan rumah untuk menyambut tamu?" Dia menjawab, "Seorang pria sejati membawa diri dalam masyarakat, harus mengutamakan menyapu dunia, tidak mementingkan urusan satu rumah saja." Xue Qin langsung balik bertanya, "Bagaimana hendak menyapu dunia jika tidak dimulai dari menyapu sebuah rumah?" Chen Fan langsung terbungkam.
Ungkapan dalam bahasa Tionghoa "Bagaimana menyapu dunia jika tidak dimulai dari satu rumah?" ini, tersebar luas hingga saat ini, telah memberikan ruang pemikiran yang tiada batas bagi generasi penerus.
Tentunya tidak salah jika Chen Fan mempunyai niatan ingin 'menyapu dunia', tetapi kesalahannya, dia tidak menyadari bahwa keinginannya itu justru harus dimulai dari 'menyapu satu rumah'. Memang 'menyapu dunia' itu sudah termasuk 'menyapu satu rumah', tetapi jika tidak 'menyapu satu rumah' dapat dipastikan tidak akan bisa mewujudkan cita-cita 'menyapu dunia'.
Dari dulu hingga sekarang ada berapa banyak orang yang bercita-cita luhur, untuk menjadi pejabat sipil dan militer? Mereka semuanya menempa diri mulai dari hal-hal yang kecil, dan akhirnya mereka baru bisa menjadi orang dengan kemampuan dan kecerdasannya yang luar biasa, misalkan seperti: Zhang Liang (penasihat militer Dinasti Han) jika menganggap memungut sepatu adalah hal yang kecil, maka dia tidak akan mendapatkan Strategi dan taktik perang Tai Gong. Jika Liu Bei menganggap "tiga kali mengunjungi gubuk" itu hal yang kecil, maka dia tidak akan mendapatkan bantuan sekuat tenaga dari Zhu Ge Liang. Jika Tang Tai Zong (Kaisar Dinasti Tang) menganggap kebebasan berbicara, menghormati kehidupan dan pengekangan diri sendiri adalah hal yang kecil, maka tidak akan bisa ada zaman kemakmuran Zhen Guan Dinasti Tang.
Oleh karena itu segala hal harus dimulai dari yang paling kecil, dari sana akan bisa terlihat kualitas dan moralitas seseorang, dari hal-hal yang paling kecil bisa mencerminkan dada dan semangat seseorang, dari hal yang paling kecil juga bisa melihat model kehidupan di waktu yang akan datang, maka ketika kita melakukan segala hal, walaupun hal itu sangat-sangat kecil juga harus dihadapi dan ditanggulangi dengan serius.
Jika dalam hal yang kecil kita bisa melakukan dengan sepenuh hati dan sempurna, maka ketika kita melakukan hal besar, keunggulan semacam ini baru bisa dicerminkan semua dengan jelas dalam sekilas pandang, oleh sebab itu mulai sekarang dalam setiap hal kita harus memupuk kebiasaan baik, dan biarkan kebiasaan ini sejak awal sudah menjelujuri jiwa kita seutuhnya, biarlah kebiasaan baik ini menjadi suatu cara kehidupan kita, walaupun ketika Anda sedang menyapu (membersihkan) rumah, juga harus menyapu dengan serius setiap sudut rumah, hal tersebut mengibaratkan kita melangkah dengan baik dalam setiap langkah kehidupan kita.
Lao Zi berkata, "Kayu besar tumbuh dari tunas yang kecil; Rumah tinggi 9 lantai, dibangun dari setumpuk tanah; Perjalanan sepanjang seribu km dimulai dari selangkah kaki."
Dalam buku Quan Xue Pian karya Xun Zi mengatakan, "Jika tidak mengumpulkan perjalanan dari selangkah demi selangkah, tidak akan bisa mencapai jarak yang ribuan km jauhnya; Jika tidak mengumpulkan aliran air yang kecil, tidak akan bisa tergabung menjadi sungai dan lautan."
Oleh karena itu segala hal itu tidak ada yang kecil, sederhana itu tidak sama dengan mudah, hanya dengan sepenuh hati kita melakukan hal-hal kecil dengan baik, baru bisa menyelesaikan hal itu dengan sempurna. Semua hal dimulai dari yang terkecil, dengan tulus hati melangkah setiap langkah dengan baik, baru bisa menjadi "langkah besar" dalam kehidupan ini.
[Linda Lim / Denpasar / Bali / Tionghoanews]
No comments:
Post a Comment
Do U have another idea ?
LET'S SHARE 2 US.