Friday, March 30, 2018

1803302. SUDAH SELESAI. Penciuman Salib pada hari Jumat Agung.

Mutiara Iman

*SUDAH SELESAI*

30 Maret 2018

_"Sudah selesai.."_
(Yoh 19:30)


Lectio
Yes 52:13-53:12; Mzm 31:2,6,12-13,15-16,17,25; Ibr 4:14-16; 5:7-9; Yoh 18:1-19:42

Setiap hari Andre bangun pagi, menyiapkan makanan untuk anak-anaknya, mengantarkan mereka ke sekolah, pergi misa dan kemudian bekerja. Itulah kegiatannya setiap hari sejak ditinggal isterinya tercinta.


Ketika telah duduk di kelas 3 SMA, putera sulungnya bertanya :
"Papa, apakah saya bisa sekolah kedokteran? Tapi mahal biayanya."
Andre pun tersenyum dan berkata :
"Kalau diterima di Universitas yang kamu mau, pembayaran adalah tanggung jawab Papa."


Sepuluh tahun kemudian, Rudi telah menjadi dokter dan Andre masih melakukan pekerjaan yang sama untuk anaknya yang keempat yang sudah kelas 3 SMA.


Suatu malam, Rudi berkata :
"Papa, saya BANGGA bercampur SEDIH karena Papa selalu setia bekerja untuk kami. Dan sekarang tinggal Sinta. Tapi Papa sudah tua dan seharusnya sudah pensiun."
Andre tersenyum mendengar perkataan anaknya dan berkata :
"Rudi.. Papa selalu dimampukan melakukannya karena setiap hari Papa memandang SALIB Yesus. Itulah yang selalu MENGUATKAN Papa."

"Tapi sampai kapan Papa akan seperti ini terus?" tanya Rudi dengan berkaca-kaca.
"Sampai Tuhan berkata kepada Papa : Sudah selesai Andre." jawab Andre yang segera disambut pelukan dari anak-anaknya sambil menangis.

Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia :
"Sudah selesai."
Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.

Kasih yang TERBESAR adalah MEMBERIKAN nyawa untuk SAHABAT-SAHABATNYA.

Oratio
Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu, Kuserahkan jiwa-Ku. Amin

Missio
_Marilah kita merenungkan kisah sengsara Tuhan kita Yesus Kristus agar menyadari betapa DIA mencintai kita._


*Have a Blessed Good Friday.*

Mutiara-Iman.org

#


*Penciuman Salib pada hari Jumat Agung*


1. Selama masa prapaskah, sebetulnya Gereja mengajak seluruh umat untuk merenungkan peristiwa iman yang menjadi dasar seluruh iman Katolik, yaitu Allah Bapa yang mengutus Anak-Nya yang tunggal untuk datang ke dunia untuk menyelamatkan kita dari belenggu dosa. Dan kasih-Nya kepada umat manusia mencapai puncaknya pada hari Jumat Agung, hari dimana Yesus mengurbankan diri-Nya di kayu salib untuk keselamatan manusia. Dari pengorbanan di salib inilah, maka seluruh berkat dari Allah mengalir dan
Roh Kudus juga tercurah kepada umat-Nya. Jadi kita melihat bahwa tanpa peristiwa wafat Yesus di salib atau Jumat Agung tidak akan ada kebangkitan atau Minggu Paskah. Untuk inilah salib menjadi tanda kemenangan dan kekuatan Allah (1 Kor 1:18). Penghormatan salib dalam liturgi Jumat Agung dimulai sekitar abad ke-4 di Yerusalem, yang kemudian berkembang ke seluruh dunia, sampai sekarang.


2. Jadi penciuman salib adalah berakar dari tradisi yang mempunyai dasar teologi yang dalam . Kalau kita perhatikan semua yang dilakukan di dalam liturgi adalah merupakan ekspresi yang ada di dalam hati. Juga penciuman salib adalah suatu ekpresi yang keluar dari dalam hati, yaitu suatu ekpresi syukur dan kasih kepada Yesus yang telah terlebih dahulu mengasihi kita.


3. Pertanyaannya apakah kita pantas untuk maju dan menghormat tanpa mencium salib? Boleh saja, sejauh hati kita benar-benar mengasihi Kristus dan menghormati dan mensyukuri pengorbanan Kristus. Namun bagi saya pribadi , saya memilih untuk mencium salib.

_Tidak ada penghormatan bagi Kristus Tuhan yang terlalu berlebihan._ 

_Semua penghormatan yang kita lakukan adalah selalu kurang dibandingkan apa yang seharusnya diterima oleh Yesus ._
_Pada saat kita menghormati salib sebagai instrumen keselamatan kita, maka kita berdoa kepada-Nya yang telah menyelamatkan kita._

Katolisitas.org

#

No comments:

Post a Comment

Do U have another idea ?


LET'S SHARE 2 US.