Minggu, 26 Okt 2014.
Minggu Biasa XXX.
Kel. 22:21-27;
Mzm. 18:2-3a,3bc-4,47,51ab;
1Tes. 1:5c-10;
Mat. 22:34-40.
Ketika orang-orang Farisi mendengar,
bahwa Yesus telah membuat orang-orang Saduki itu bungkam,
berkumpullah mereka
dan seorang dari mereka,
seorang ahli Taurat,
bertanya untuk mencobai Dia:
"Guru,
hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?"
Jawab Yesus kepadanya:
"Kasihilah Tuhan,
Allahmu,
dengan segenap hatimu
dan dengan segenap jiwamu
dan dengan segenap akal budimu.
Itulah hukum yang terutama
dan yang pertama.
Dan hukum yang kedua,
yang sama dengan itu, ialah:
Kasihilah sesamamu manusia
seperti dirimu sendiri.
Pada kedua hukum inilah
tergantung seluruh hukum Taurat
dan kitab para nabi."
Kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama merupakan dua dimensi kasih yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain.
Orang yang mengatakan bahwa dirinya mengasihi Allah tetapi membenci saudaranya adalah pendusta, kata St. Yohanes (1 Yoh 4:20).
Sebab, orang yang tidak mengasihi saudaranya yang kelihatan, tidak dapat mengasihi Allah yang tidak kelihatan.
Oleh karena itu, kasihilah Tuhan Allah dengan cara mengasihi sesama, terutama mereka yang hidup bersama kita, yakni anggota keluarga, rekan sekomunitas atau serumah, dan para tetangga.
Tidak lupa juga mereka yang menderita dan membutuhkan uluran tangan kita (bdk. Mat 25:34-40).
Demikian pula sebaliknya, terimalah dengan penuh syukur kasih Tuhan yang nyata melalui sesama kita, orangtua dan keluarga kita, teman dan partner kerja kita, tetangga dan kerabat kita.
Doa:
Tuhan,
semoga kami semakin mengasihi Engkau dan mengalami kasih-Mu dalam diri sesama kami.
Amin.
***
Hawa Kalbu Kamu.
Kasihilah Tuhan,
Allahmu,
dengan segenap hatimu (ha)
dan dengan segenap jiwamu (wa)
dan dengan segenap akal budimu. (Kalbu)
Kasihilah sesamamu manusia (Kamu)
seperti dirimu sendiri.
No comments:
Post a Comment
Do U have another idea ?
LET'S SHARE 2 US.